Dalam dunia perfilman, genre horor punya tempat khusus di hati para penonton yang menyukai sensasi adrenalin dan atmosfer mencekam. Tapi, di balik deretan film horor populer seperti The Conjuring, Hereditary, atau The Exorcist, ada banyak film horor lain yang sebenarnya punya kualitas luar biasa, namun kurang mendapatkan sorotan. Film-film ini sering disebut sebagai "underrated horror movies"—film horor yang tak banyak diketahui publik, namun sangat layak ditonton.

---

The Autopsy Of Jane Doe (2016)

Film ini terlihat sederhana dari premisnya: seorang ayah dan anak yang bekerja sebagai petugas forensik harus melakukan autopsi pada mayat wanita tak dikenal. Namun seiring autopsi berlangsung, keanehan demi keanehan muncul.

Dengan setting yang hampir seluruhnya berada di ruang bawah tanah, The Autopsy of Jane Doe berhasil menciptakan atmosfer mencekam yang perlahan membangun teror psikologis. Twist-nya pun cukup mengejutkan, menjadikan film ini sebagai hidden gem yang sering diabaikan penggemar horor.

---

Lake Mungo (2008)

Jika kamu menyukai horor bergaya dokumenter dan psikologis, Lake Mungo adalah pilihan tepat. Film asal Australia ini bercerita tentang keluarga yang kehilangan anak perempuannya secara tragis, dan mulai mengalami fenomena supranatural yang misterius.

Dibuat dalam format mockumentary, film ini menyajikan rekaman wawancara, foto-foto, dan rekaman video yang tampak realistis. Tidak ada jumpscare murahan, hanya ketegangan emosional dan atmosfer seram yang membekas lama. Meski tidak populer secara komersial, film ini mendapat pujian dari komunitas horor sebagai salah satu yang paling menyeramkan dalam cara yang halus.

---

The Invitation (2015)

Disutradarai oleh Karyn Kusama, The Invitation adalah film slow-burn yang membangun rasa curiga dan ketegangan sosial dalam satu malam makan malam.

Seorang pria diundang ke rumah mantan istrinya untuk reuni bersama teman-teman lama, namun ada sesuatu yang terasa "off" sepanjang malam itu. Ketegangan psikologis yang intens, dialog yang tajam, dan ending yang mengejutkan menjadikan film ini sebagai contoh horor yang bermain di ranah emosi dan paranoia.

---

Session 9 (2001)

Berlatar di rumah sakit jiwa yang terbengkalai, film ini mengikuti sekelompok pekerja konstruksi yang mendapatkan proyek renovasi di lokasi angker tersebut. Namun, satu per satu dari mereka mulai mengalami gangguan mental dan halusinasi.

Session 9 bukanlah film dengan hantu loncat-loncat, tetapi lebih ke arah horor atmosferik yang menciptakan rasa tidak nyaman. Akting dan sinematografi mendukung aura psikologis film ini, yang membuatnya menjadi favorit cult meski awalnya tidak sukses di box office.

---

Byzantium (2012)

Jika kamu suka cerita vampir namun bosan dengan klise ala Twilight, Byzantium menawarkan kisah yang gelap, elegan, dan emosional. Disutradarai oleh Neil Jordan (Interview with the Vampire), film ini menceritakan dua vampir perempuan yang hidup bersembunyi dari masa lalu kelam mereka.

Atmosfer kelam, visual artistik, dan alur cerita yang penuh misteri menjadikan Byzantium sebagai film vampir modern yang layak diapresiasi lebih luas.

---

The Taking Of Deborah Logan (2014)

Film ini mengangkat tema Alzheimer dan horor supranatural dalam format found footage. Tim dokumenter mencoba merekam kehidupan seorang wanita tua yang menderita demensia, namun semakin hari kondisi mentalnya berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih menyeramkan. Jika nonton film horor indonesia.

Perpaduan antara penyakit mental dan kerasukan membuat film ini begitu disturbing. Banyak yang menyebutnya sebagai “The Exorcist versi dokumenter” karena mampu memadukan horor realistis dan supernatural secara halus.

---

Triangle (2009)

Menggabungkan horor psikologis dengan konsep time loop yang membingungkan, Triangle adalah film yang membuat penonton terus berpikir hingga akhir. Seorang wanita yang ikut dalam perjalanan kapal menemukan dirinya terjebak dalam lingkaran waktu yang penuh misteri dan teror. Meski awalnya tidak banyak mendapat perhatian, Triangle kini dianggap sebagai film kultus yang brilian dalam struktur cerita dan konsep filosofisnya.

---

Kenapa Film Horor Underrated Patut Ditonton?

Film horor underrated biasanya:

Punya konsep unik yang jarang diangkat di film mainstream.

Memiliki karakter dan narasi yang lebih dalam, tidak sekadar menakut-nakuti.

Sering menggunakan atmosfer dan ketegangan psikologis ketimbang jumpscare murah.

Bisa jadi lebih memuaskan secara emosional dan intelektual.

Kadang, karena bujet kecil atau kurangnya dukungan pemasaran, film-film ini tenggelam di antara rilis horor besar. Tapi buat penonton yang jeli, justru di sanalah letak keseruannya—menemukan permata tersembunyi yang mampu memberi pengalaman horor tak terlupakan.

---

Kesimpulan:

Film horor underrated adalah harta karun bagi para pecinta horor sejati. Mereka mungkin tidak seheboh film blockbuster atau tidak viral di media sosial, tapi kualitasnya tidak kalah—bahkan sering kali lebih berani dan orisinal. Jadi, kalau kamu bosan dengan film horor mainstream dan ingin mencoba sesuatu yang segar, daftar film di atas adalah awal yang sempurna.